Senin, 31 Agustus 2009

LDII anti Teroris


Dengan maraknya informasi tentang terorisme sekarang ini, ternyata ada juga pihak-pihak yang memanfaatkannya. Moment tentang terorisme juga dimanfaatkan oleh pihak yang tidak senang dengan LDII untuk menyudutkan LDII. Mereka memberikan informasi bahwa pengajian LDII mengajarkan terorisme.

Dalam kesempatan ini kami meluruskan informasi yang tidak benar tersebut. Fakta yang sebenarnya adalah “LDII Tidak Mengajarkan Terorisme“. Jadi tuduhan bahwa LDII mengajarkan teroris itu hanya fitnah dan merupakan tuduhan yang tidak mendasar.

LDII itba’ terhadap fatwa MUI bhw terorisme bukan jihad, sebab terorisme membuat keonaran, merugikan siapapun. Bahkan LDII anti terorisme. Terorisme bertentangan dengan ajaran islam. LDII komit terhadap mewujudkan kebersamaan, persatuan, keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. LDII bukan teroris, ajaran yg diajarkan adalah Qur’an dan Hadits. Sebagai Ormas Islam LDII menganggap Pancasila , UUD 45 dan NKRI adalah Final untuk membawa bangsa dan Indonesia mewujudkan Baldatun Toyyibatun Warobbun Gofur.

Tuduhan terorisme terhadap LDII sangat tidak berdasar dan ini jelas bahwa ada pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah umat Islam. Dan memperkeruh suasana dan semangat amaliah ibadah ummat Islam. Apalagi di bulan ramadhan seyogyanya kita ber-FASTABIQUL KHOIROT.

Untuk itu kami himbau kepada sesama umat Islam khususnya kepada warga LDII untuk tetap sabar dan waspada serta mengedepankan semangat ukhuwah islamiyah dan selalu ber tabayyun dalam menyelesaikan persoalan bersama. [Press Release LDII]

PERNYATAAN PERS DPP LDII

Kejadian : Penyerangan tempat pengajian di perumahan citra raya, PC LDII Panongan

Hari minggu pd tgl. 30 agustus 2009 pk. 20.00

Kejadian tersebut sangat kami sesalkan, oleh karena mencederai suasana religius dan semangat amaliah ramadhan.Kronologis : Sebelumnya ada pertemuan Kapolsek, MUI, Tokoh masyarakat setempat dianjurkan LDII menggunakan mesjid setempat. kemudian PC LDII menyurat ke DKM Mesjid Al akhuwah Citra Raya untuk digunakan pengajian tadarusan setiap malam, namun hanya dimungkinkan sekali seminggu yaitu hanya malam minggu aja,

1. Kejadian di atas, membatasi keinginan masyarakat untuk meningkatkan amalia ramadhan, khususnya dalam amalan Tadarus alqur’an, sebagai tradisi masyarakat Indonesia yang terus kita jaga dan hidup2kan sbg ummat islam dalam bulan suci Romadhon.

2. Soal Tuduhan bahwa pengajian LDII adalah mengajarkan Terorisme : Hal ini sama sekali fitnah dan merupakan tuduhan tidak berdasar. LDII itba’ terhadap fatwa MUI bahwa terorisme bukan jihad, sebab terorisme membuat keonaran, merugikan siapapun. Bahkan LDII anti terorisme. Terorisme bertentangan dengan ajaran islam. LDII komit terhadap mewujudkan kebersamaan, persatuan, keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Kami tegaskan bahwa LDII bukan teroris, ajaran yg diajarkan adalah Qur’an dan Hadits. Sebagai Ormas Islam LDII menganggap Pancasila , UUD 45 dan NKRI adalah Final u/membawa bangsa dan Indonesia mewujudkan Baldatun Toyyibatun warobbun gofur.

3. Menurut kami Tuduhan terorisme terhadap LDII sangat tidak berdasar dan ini jelas bahwa ada pihak2 yang tertentu yg ingin memecah belah umat Islam. Dan memperkeruh suasana dan semangat amaliah ibadah ummat Islam, Apalagi di bulan ramadhan seyogyanya kita berFASTABIQUL KHOIROT,Untuk itu kami himbau kepada sesama umat Islam khususnya kepada warga LDII untuk tetap sabar dan waspada serta mengedepankan semangat ukhuwah islamiyah Dan selalu ber tabayyun dalam menyelesaikan persoalan bersama.

wassalamu alaikum wr.wb

jAKARTA, 31 agustus 2009
Juru bicara DPP LDII

H.M.Hidayat Nahwi Rasul


Kamis, 27 Agustus 2009



Dalam rangka memeriahkan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia PC LDII Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon mengadakan lomba untuk "cabe rawit"
diantaranya adalah balap kelereng, memasukan benang kedalam jarum, memasukan paku kedalam botol dan balap lari berpasangan sambil membawa balon

di bawah ini adalah beberapa dokumentasinya:












































Rabu, 26 Agustus 2009

MARI BERCINTA

Mumpung bulan puasa, mari bicara cinta.
Puasa adalah cinta. Dan di bulan puasa ini adalah bulan latihan bercinta. Training bercinta. Bercinta dengan siapa? Bercinta dengan sesama makhluk Allah dan bercinta dengan Yang Maha Kuasa. Lihatlah, ketika orang hendak berbuat jelek kepada orang yang berpuasa, maka dianjurkan untuk tidak membalas dengan yang serupa.
Puasa itu cinta dama
i.
Cukuplah katakan, ‘Innii Shoo’imun, Innii Shoo’imun, Innii Shoo’imun.’ Sebab puasa adalah media untuk menggapai cinta. Setiap datang kekerasan, balaslah dengan kelembutan - cinta. Setiap datang kejelekan, sambutlah dengan kebaikan -cinta. Tengoklah, bau mulut orang berpuasa itu lebih wangi dari minyak kasturi di mata Allah. Karenanya puasa adalah amalan yang langsung disimpan di sisi Allah. Tak berbalas. Ia tidak seperti amalan yang lain. Tak lain karena Allah cinta dengan orang yang berpuasa.

Cinta adalah jalan menuju taqwa. Tanpa cinta susah mendapatkan ketaqwaan. Sebab taqwa adalah bahasa lain cinta yang mendalam kepada Yang Maha Esa. Taqwa adalah cinta tingkat tinggi, ketika ketakutan dan ketaatan melebur menjadi satu. Yang ada hanya cinta untuk senantiasa melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya. Yang ada hanya semangat gemuruh, meluruh, merindu pada jiwa – jiwa yang suci untuk selalu mendekatkan hati pada jalan – jalan Ilahi. Meminjam pribadi Nabi SAW, dermawan seperti angin yang dilepas. Dan dalam keteladanan : Afalan akuunu abdan syakuron. Ketika kita belum memahami ini, maka akan dengan mudah kita bicara taqwa, tapi baru sekedar pernyataan belaka. Kalaulah cinta, ia adalah cinta yang egois.

Marilah kita simak sekelumit cerita cinta dari Ibu Teresa dari Calcutta. Dia adalah peraih Nobel Perdamaian. Dia membangun ratusan rumah di dunia untuk melayani mereka yang tersisih dan terbuang dari masyarakat. Dia membimbing secara spiritual dan hidup bersama dengan orang-orang miskin, orang-orang jompo, dan anak-anak telantar. "Setiap karya cinta (amal-amal sholih) yang dilakukan sepenuh hati (karena Allah) selalu membawa orang lebih dekat pada Allah," katanya. Kepada siapa pun Ibu Teresa berbicara, yang di hadapannya seolah menjadi orang penting. Ia bisa ngomong secara enak dengan siapa saja. Ia seperti berada dalam riak gelombang kehidupan semua orang.

Ada enam langkah penting yang ditulis Ibu Teresa lewat syairnya:
Buah keheningan adalah doa
Buah doa adalah iman
Buah iman adalah cinta
Buah cinta adalah pelayanan
Buah pelayanan adalah damai.

Maksudnya, bila mau berdoa dan dikabulkan, ciptakanlah terlebih dulu keheningan. Hening jiwa dan raga. Khusyu’ hati dan pikiran. Shabar diri dan lisan. Keheningan adalah berpuasa, salah satunya. Sebab, di dalam keheningan itulah Allah menyapa dan berbicara pada manusia. Doa orang yang puasa itu mustajab. Doa membawa manusia dekat kepada Allah. Doa juga membawa hati menjadi bersih dan suci. Seterusnya hati menjadi tempat yang subur dan indah bagi berseminya benih iman. Akar – akar iman menancap dengan kuat dan erat bersama keyakinan. Dan membuahkan keimanan yang rindang dan dahsyat, melahirkan apa yang namanya cinta. Mengalir dari sendi – sendi iman yang murni dan sejati.

Mari kita bandingkan sajak itu dengan firman Allah dalam Surat al-Furqan ayat 77: Qul maa ya’ba’u bikum robbii laulaa du’aa’ukum. Katakanlah : "Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada doamu. Doa di sini tak lain adalah iman, sebagaimana diterangkan di beberapa tafsir".

Dari iman tumbuhlah cinta, sebagaimana sabda Nabi SAW; “Walladzii nafsii biyadihii laatadkhulul jannata hattaa tu’minuu, walaa tu’minuu hattaa tahaabbuu – Demi Dzat yang diriku ditanganNya, tidaklah masuk surga kalian selagi tidak beriman dan tidak dikatakan beriman selagi tidak bisa menunjukkan cinta (Rowahu A. Dawud).

Cinta adalah kata kerja. Ia adalah perbuatan – perbuatan nyata berupa memberi. Ia adalah amal – amal sholih yang banyak macamnya. Ia adalah pelayanan bukan sebuah tuntutan. Memberi layanan perhatian, memberi pengharapan, memberi nasehat, memberi maaf dan lain sebagainya. Dengan banyak memberi inilah, akhirnya datang kedamaian yang didambakan setiap insan. Sebab pada dasarnya apa yang kita berikan kepada orang lain itu tidak hilang, tetapi akan kembali ke diri kita dalam bentuk serupa atau bentuk yang lain tapi dengan jumlah yang berlimpah dan berkecukupan.

Mari terjemahkan lagi langkah puasa ini. Jangan orang lain seperti Ibu Teresa saja yang bisa menterjemahkannya, selayaknya orang – orang yang berbekal hidayah Allah dan bimbingan NabiNya bisa berada di sana. Setidak – tidaknya memahami dan berusaha menggapainya walaupun belum paripurna dan masih banyak kekurangan di sana – sini. Memang kita, manusia yang tidak sempurna. Yang harusnya tak kenal lelah untuk terus berusaha.

Rabu, 12 Agustus 2009

Workshop Gerakan Internet Sehat

Transaksi ilegal melalui internet yang dilakukan oleh warga Indonesia, dipastikan sudah menurun drastis. Di dunia, transaksi ilegal melalui internet kini didominasi oleh warga Malaysia.

Hal itu dikatakan oleh Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo RI, Cahyana Ahmadjayadi, Selasa (11/8), usai berbicara dalam workshop Gerakan Internet Sehat, yang diselenggarakan LDII di aula RRI Bandung.

Menurut Cahyana, penurunan jumlah transaksi ilegal itu, merupakan dampak dari terbitnya UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Sebelum terbitnya undang-undang itu, Indonesia sempat dikenal sebagai salah satu negara yang tertinggi dalam transaksi ilegal di internet.

Dikatakan Cahyana, modus yang dilakukan, biasanya berbelanja melalui internet, dengan menggunakan kartu kredit orang lain. Walau nilai belanjanya kecil, namus modus itu dilakukan oleh banyak orang dan sangat merugikan pemilik kartu kredit yang sebenarnya.

“Untuk warga Indonesia, dari pengamatan kami, transaksi ilegal, atau credit card fraud itu tidak dilakukan karena motif ekonomi. Transaksi itu dilakukan hanya untuk iseng, atau coba-coba saja. Kebetulan, banyak yang berhasil melakukannya,” kata Cahyana.(A-132/kur)[Sumber:http://www.pikiran-rakyat.com]