Sabtu, 28 Desember 2013

Trik Menentukan Waktu Adzan Subuh pada ‘Smart Phone Apps’

Berhubung ada yang menulis tentang fajar pagi, saya mau sedikit berbagi ilmu mengenai fajar berdasarkan astronomi. Kita-kita generasi sekarang sepertinya lebih akrab dengan jadwal sholat baik itu di kalender atau yang lebih canggih di apps ponsel pintar. Sah-sah saja. Tetapi kalau memang ingin tahu, sebenarnya ini fenomena menarik untuk diamati. Dalam nash-nash Qur’an-Hadits ada 2 jenis fajar yang kemudian disebut fajar kadzib (fajar semu) dan fajar shodiq (fajar yang sesungguhnya).
1. Fajar Semu
Akan tampak sinar yang disebutkan seperti ekor serigala dengan arah vertikal. Sinar ini secara astronomis diterangkan karena akibat debu-debu kosmis luar angkasa yang memantulkan sinar matahari yang sudah mulai mendekati horizon. Pada fajar semu ini, belum boleh sholat shubuh dan bagi yang mau berpuasa masih diperbolehkan makan dan minum.
gambar: fajar semu (kadzib)
2. Fajar Shodiq
Di mana matahari yang semakin dekat ke horizon membuat fenomena “garis putih” sepanjang horizon/cakrawala. Sementara dari horizon ke pengamat masih hitam/gelap. Inilah yg disebut pada nash al Qur’an disebut “jelasnya benang putih dari benang yang hitam” (lihat gambar). Pada saat inilah adzan subuh dikumandangkan.
gambar: fajar sesungguhnya (shodiq)
Pertanyaan: kenapa sebuah app bisa menentukan kapan adzan shubuh di setiap titik di bumi? Ternyata jawabannya adalah dengan pengamatan dan pengambilan kesimpulan.
Dari pengamatan, fenomena garis putih sepanjang ufuk timur terjadi jika matahari berada sekitar 17.5° – 18° dibawah horizon (lihat gambar). Jadi inilah yang menjadi patokan rumus “adzan subuh” di smart phone app, yaitu dengan mengalkulasi posisi matahari -18° (di bawah ufuk/cakrawala/horizon) di mana saja di muka bumi.
gambar: ilustrasi
Contoh gambar fajar semu dan fajar shodiq telah saya lampirkan diatas. Mudah-mudahan bisa membedakan. Memang praktisnya tinggal lihat almanak. Tapi siapa tahu… siapa tahu… terjadi perubahan civilisasi misalkan terjadi perang nuklir, menghancurkan semua infrastruktur termasuk listrik dan tanggalan (almanak). Mau tidak mau kita semua akan kembali ke basic, seperti yang dikerjakan oleh orang-orang zaman dahulu.
Kasus-kasus penentuan waktu islam menurut astronomi semakin menarik jika dijumpai masalah-masalah ‘ekstrim’ semisal; bagaimana kalau tinggal di kutub utara-selatan? sebab di kutub (pole) siang terus selama 4 bulan dan malam terus 4 bulan. Bagaimana kalau jadi astronot? sedangkan astronot dan pesawat luar angkasa yang ditumpanginya mampu mengitari bumi belasan kali dalam sehari. Jadi ada belasan kali fajar dan sunset dalam 24 jam. Dan lain lain.
oleh: Novil Mulianas

Kamis, 20 Juni 2013

Hak Untuk Mendapatkan Informasi

Memperoleh informasi adalah hak asasi semua orang, apapun bentuknya dan dari sumber apa saja sepanjang dibutuhkan oleh Masyarakat, di Indonesia informasi adalah merupakan kebutuhan yang sangat penting dan berguna dalam kehidupan sehari-hari, baik informasi mengenai pendidikan, harga bahan-bahan pokok, teknologi, kesehatan, politik, pariwisata dan lain sebagainya. Hal ini tidak bisa  terlepas dari kehidupan manusian di dunia ini, kami yakin semua orang akan membutuhkan informasi, karena telah kita rasakan bersama bahwa seiring dengan kemajuan zaman yang semakin mutakhir dan canggih ini, informasi adalah hal yang mutlak dimiliki untuk menghadapi perkembangan zaman ini.

Di Indonesia pemerintah telah memberikan keluasaan kepada warga negaranya untuk mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan, serta telah memberikan payung hukumnya yaitu berupa  Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik., yang diundangkan pada tanggal 30 April 2008.

Adapun pengertian secara umum tentang hal yang berkaitan dengan informasi adalah sebagai berikut :
1. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat,didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunika si secara elektronik ataupun nonelektronik.
2. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan UndangUndang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
3. Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau
4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.

Keterbukaan informasi publik ini merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik.adapun azas dalam undang undang ini menerangkan bahwa : Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik. Serta mempunyai tujuan yang terkandung dalam Pasal 3 berbunyi :
a. Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan kepu tusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;
b. Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik;
c. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik    dan pengelolaan Badan Publik yang baik;
d. Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;
e. Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak;
f. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau
g. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.

Dengan diundangkannya regulasi tersebut diatas maka tidak ada lagi alasan bagi Pemerintah untuk menutup-nutupi informasi yang dibutuhkan oleh Masyarakat di  Indonesia, didalam undang undang ini memang diatur informasi apa saja yang dapat diperoleh oleh Masyarakat luas secara terbuka dan ada juga informasi yang dibatasi tidak diberikan oleh Publik karena merupakan rahasia Negara yang apabila dibuka oleh Publik bisa membahayakan keamanan Negara, hal ini terkandung dalam Pasal 6 ayat  (3) berbunyi : Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik adalah mengenai :

a. Informasi yang dapat membahayakan negara;
b. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;
c. Informasi yang berkaitan dengan hak hak pribadi;
d. Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau
e. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan.

Keterbukaan informasi publik ini juga merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik/Masyarakat Indonesia terhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya atas segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan Publik.

Dalam beberapa waktu yang akan datang kita akan menghadapi pemilian anggota Legislatif dan juga akan mengahadapi pemilihan Presiden, maka sangat penting bagi Masyarakat Indonesia untuk memantau dan mengawal hajat yang diselenggarakan Negara tersebut, sudah saatnya Masyarakat mempraktekkan secara optimal mengawasi proses penyelenggaraan hajat besar tersebut, sehingga dapat berjalan lancar, jujur, adil dan tidak terjadi kecurangan-kecurangan.

Dalam hal ini Sebagai badan publik, KPU tentu dibebani kewajiban untuk menjalankan Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik dengan membuat Standar Operating Procedure (SOP) mekanisme pelayanan informasi dan harus membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Saat ini, KPU harus mempersiapkan teknologi Informasi yang akurat serta mudah diakses oleh Masyarakat luas, mengenai data Daftar Pemilih Tetap, karena permasalahan yang sering muncul dilapangan adalah mengenai ketidakakuratan data pemilih tetap dan data Penduduk Potensial Pemilih (DP4) antara KPU dan Kementrian Dalam Negeri, padahal berdasarkan Undang undang ini pasal 7 ayat (2) setiap Badan Publik wajib menyediakan informasi publik yang akurat, benar dan tidak menyesatkan.

Bahwa KPU harus benar-benar mempersiapkan seluruh materi dan peralatan pendukung demi terciptanya kepastian informasi yang harus didapatkan oleh Masyarakat, mengenai hasil perhitungan suara mulai dari TPS di Tingkat Desa sampai dengan Hasil Pemilu di Tingkat Kabupaten/ Kota, sehingga tidak ada suara yang hilang dan raib tanpa diketahui rimbanya, serta KPU harus menyediakan media yang transparan dan mudah diakses oleh Masyarakat tentang hasil Pemilu tersebut, karena Masyarakat berhak mendapatkan Informasi tersebut secara terbuka dan tidak dilarang oleh Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Rabu, 06 Maret 2013

Nasehat untuk Raja Dzalim

Seorang gadis kecil sedang berada di rumah sendirian. Ketika ia melongok ke luar jendela, dilihatnya seorang lelaki agak tua menuju pintu rumahnya. “Siapa gerangan?”, pikirnya. “Sepertinya bukan orang dari lingkungan sekitar sini”.

 Image

Benar, tak lama kemudian terdengar ucapan, “Assalamu’alaikum”. “Wa’alaikumussalam”, jawab gadis itu. “Oh, mari silahkan masuk tuan.. Mungkin sebentar lagi orang tua kami juga akan pulang. Karena setiap mahgrib kami selalu shalat berjamaah”. Tamu itu terpana. Ia mundur selangkah seraya bertanya, “Di mana orang tuamu? Mengapa gadis kecil sepertimu berani mempersilahkan aku masuk? Padahal kau kan belum kenal siapa aku?”

“Ayah pernah mengatakan bahwa siapa saja yang mengucapkan salam, tentunya itu orang yang baik. Demikian juga almarhum ibuku mengatakan bahwa salam itu berarti mendoakan keselamatan dan memohonkan rahmat Allah”, jawab gadis itu. Tamu itu kagum mendengar ucapan gadis kecil itu. Karenanya ia merasa malu dan merasa tanggung jawab untuk berlaku sopan. Tetapi ia masih ingin menguji gadis itu.
“Apakah engkau tidak merasa takut tinggal di rumah sendirian?”

“Siapa bilang saya sendirian tuan. Saya dan begitu juga dengan tuan tidak pernah sendirian. Kita semua selalu didampingi pengawal setia malaikat yang akan mencatat segala amal perbuatan kita yang harus kita pertanggungjawabkan di akhirat nanti. Tentu saja tuan lebih tahu daripada saya…”, potong gadis kecil itu.

Tamu itu menunduk dan berfikir..”Pantas kampung ini tampak nyaman, aman, bersih, segar, karena hampir tiada gerak untuk iblis di sini”, gumamnya dalam hati. Ketika ayah gadis itu pulang, keduanya berjabat tangan dengan akrab. Tuan rumah mengijinkan sang tamu itu bermalam di rumahnya. “Di sini jauh dari kota. Jadi yang bisa kami hidangkan hanya susu perasan sendiri. Silahkan tuan”, ucap orang tua gadis tersebut mengeluarkan hidangan seadanya. “Alhamdulillah !” ucap tamu itu. “Mari diminum tuan!” Setelah keduanya minum susu perahan itu, sang tamu kemudian bertanya,”Berapakah susu yang dapat diperah setiap hari, dan berapa ongkosnya?”

“Kira-kira tiga puluh liter setiap harinya, dan tidak pakai ongkos karena rumputnya tinggal dicari dan kami menggembalakannya sendiri. Jadi, tidak harus mengeluarkan upah untuk orang lain”. Tamu itu mengerutkan dahi, ”Se-harusnya ada upeti buat raja di sini karena hasilnya cukup lumayan banyak”, kata sang tamu.

“Tapi…”, sela gadis kecil yang sejak tadi duduk bersama ayahnya itu. “Semua barokah Allah akan sirna jika raja selalu menarik upeti dari rakyat. Karena itu adalah kedzaliman.” Lagi-lagi sang tamu itu terperanjat mendengar ucapan gadis kecil itu. Seolah-olah ia merasa tersindir. Alangkah lancangnya mulut anak ini. Gadis yang sejak pertama dikaguminya itu, seakan-akan telah membaca suara hati dan niatnya. Sehingga semalaman ia sulit memejamkan matanya. Tetapi memang diakuinya bahwa betapa aman, tenang dan sederhananya hidup bapak dan anak itu. Tentu saja semua ini karena keyakinannya atas barokah Allah SWT.

Image

Pagi harinya, seusai shalat subuh, sang tamu diberi hidangan makanan dan susu. Tapi tiba-tiba, gadis kecil itu masuk dan berkata, “Tak seperti biasanya ayah! Sapi-sapi kita tak mau mengeluarkan susu. Apakah ada niat dari raja untuk menarik upeti kepada kita yang terpencil ini? Sebab bila raja berbuat dzalim, maka barokah Alloh akan hilang”.

Tamu itu amat terkejut. Ia lalu segera keluar bersama gadis itu menuju ke tempat sapi-sapi yang sedang diperas itu, seraya berkata,”Tenangkan hatimu nak, raja tidak akan berbuat dzalim. Aku akan pergi menghadap raja ke istana. Akan kulaporkan kejadian disini, agar raja menjadi sadar. Jika ia baik dan berusaha mensejahterakan rakyatnya, tentu kita akan terus dibarokahi Alloh”. "Baiklah”, kata gadis itu sambil mengangguk.

Baru saja tamu itu menyelesaikan kalimatnya, gadis itu mulai mencoba lagi memerah susu. Dan sungguh ajaib, susu itu keluar lagi dengan lancarnya karena raja telah membatalkan niatnya yang buruk untuk menuntut upeti. Tanpa sepengetahuan gadis kecil dan ayahnya ternyata tamu yang menginap semalaman tersebut adalah tidak lain sang raja sendiri yang sedang menyamar melihat-lihat keadaan rakyatnya. Pada mulanya memang ia berniat untuk mencari sumber-sumber baru untuk bisa menarik upeti. Tapi akhirnya dengan kejadian tersebut, sang raja pun akhirnya membatalkan niatnya. Demikianlah kiranya dapat kita mengerti, bahwa kedzaliman seorang pemimpin, hanya akan membawa kesengsaraan bagi rakyatnya, dan dijauhkan dari barokah Allah SWT
[Ust.H. Dave Ariant Yusuf]

Minggu, 03 Maret 2013

Pakaian Untuk Wawancara Kerja

Dalam wawancara kerja, berpakaian pantas dalam wawancara kerja memang harus di perhitungkan dengan matang. Mempersiapkan pakaian dalam wawancara kerja harus masuk daftar persiapan anda sebelum bertemu dengan orang yang akan mewawancarai anda. Karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda, maka perlu mencari tahu budaya berpakaian di perusahaan tempat anda melamar. Secara umum sebetulnya, ada beberapa tips yang bisa dipakai , antara lain:

dapatkan  informasi tentang perusahaan yang akan mewawancarai Anda.  Temukan apakah perusahaan diatas mempunyai budaya berpakain FORMAL atau INFORMAL atau SEMI FORMAL atau BEBAS? Jadikan diri anda sebagai bagian dari perusahaan di mana anda wawancara, jangan sekali – kali terlihat "aneh'. Siapkan pakaian anda sesuai dengan posisi  yang akan dilamar.  Untuk pelamar pria kemeja lengan panjang dan berdasi bisa di siapkan untuk wilayah perkotaan, jas bisa dipakai bila posisi anda cukup tinggi; misalnya manajer, direktur dan sejenisnya.  Pakaian semi formal bisa disiapkan bila tempat kerja yang anda tuju ada di wilayah subur, daerah wisata, misalnya: Bali’ (walau tidak selalu) Pada dasarnya pakaian yang  rapi, bersih dan diseterika rapi adalah patokan utama dalam berpakain. Perhatikan corak dan warna, jangan terlalu nge ’JRENG, atau membuat orang tiba–tiba ingin menoleh ketika anda lewat.  Pelamar wanita harus berpakaian yang elegan, sopan dan tetap menampilkan kewanitaan anda. Jangan berpakaian terlalu ketat di wilayah terutama: rok bawah, kancing baju atas.

Gunakan pakaian dengan corak,desain, warna teduh, wajar dan simple (hal ini tidak berarti akan mengurangi penampilan anda di mata pewawancara)  Gunakan parfum dan beraroma lembut, tidak menyengat (tanyakan teman anda apakah dalam jarak 3 meter bau parfum anda masih tercium. Kalau Ya! Artinya anda  berlebihan dalam menggunakan wewangian) .

Perhiasan dapat anda gunakan, tapi cukup seperlunya saja. Berkaca-lah sebelum tampil di depan pe-wawancara, yakinkan anda telah mempersiapkan yang terbaik. Ingat berpakaian-pun perlu berlatih, loh!
Selamat berlatih dan  semoga sukses!!

Rabu, 27 Februari 2013

Jejak Kejayaan Islam di Spanyol


ImageIslam pernah mengalami kejayaan di Eropa pada abad pertama hingga abad ketujuh Hijrah atau abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Daerah yang tunduk di sebelah Timur sampai ke Parsi dan ke sebelah Barat, selain ke Afrika juga ke Konstantinopel (Turki) dan semenanjung Andalusia di Eropa atau dikenal sebagai Spanyol sekarang ini.

DI SPANYOL ada dua jejak sejarah Islam yang patut dikunjungi yakni The Alhambra, istana yang dibangun kerajaan Islam dan masjid Cordoba yang sekarang berubah menjadi gereja atau Kathedral. Kita bisa masuk ke Alhambra di Granada melalui Barcelona melewati kota Valencia dan Murcia serta keluar dari kota Madrid. Alhambra dibangun pada tahun 1842 yang sekarang menjadi lokasi kunjungan wisatawan mancanegara.

Masuk ke dalam istana peninggalan Kerajaan Islam itu bagaikan masuk ke dalam masjid. Namun sekarang fungsinya tidak lagi digunakan sebagai masjid, melainkan pengunjung cuma melihat-lihat keagungan ornamen Islam di sana. Hampir seluruh dindingnya dipenuhi tulisan kaligarfi Arab sehingga dari jauh kelihatan seperti desain batik. Istana ini cukup unik dengan arsitektur bergaya kuno yang sekarang masih terus dipelihara dengan baik. Buktinya, jalan menuju keluar dari Alhambra di bawah reruntuhan daun-daun yang menguning dari jajaran pohon rindang di sepanjang jalan.

Dari Alhambra, kita melihat peninggalan Islam masjid Cordoba (sekarang Kathedral), terletak sekira 166 km di sebelah tenggara Madrid (ibukota Spanyol) di kaki bukit Siera de Montena pada sisi barat Sungai Guadalquiver. Areal Cordoba adalah kota yang dikuasai bangsa Phoenisia dan kemudian Cartagana. Terakhir pada dua tahun sebelum masehi menjadi salah satu negara jajahan Romawi. Pada abad ke-6 Masehi, bangsa Moor yaitu kaum muslimin dari Afrika Utara menyeberang selat Gibrartal dan menguasai semenanjung Andalusia ini termasuk Cordoba.

Abdurahman I pada puncak kejayaannya (kejayaan Islam) telah mendirikan masjid Cordoba pada tahun 936 Masehi. Pada masa Raja Abdurahman III sekira 8 km dari lokasi masjid ini didirikan pusat administrasi yang dinamakan kota Medina-Azahra yang sangat indah dan mewah.

Masjid Cordoba mengalami perluasan selama beberapa orang khalifah (raja) yaitu Abdurahman II, Abdurahman III sehingga pada akhirnya luas masjid menjadi 2,4 hektar lebih. Hanya saja mihrab masjid ini tidak mengarah ke Makkah, akan tetapi mengarah ke Syria (Damaskus) yang diperkirakan arah mihrab ini hanya sekadar untuk mengenang ibu negara tempat mereka tunduk (Damaskus). Namun jika shalat, mereka tetap berkiblat ke Makkah.

Bangunan masjid ini sangat kokoh dan tahan gempa, bahkan pada gempa keras yang pernah terjadi tahun 1793 (gempa bumi Lisabon) tidak ada sedikitpun keretakan yang terjadi. Sedangkan bangunan Kathedral dalam bagian masjid ini yang didirikan pada awal abad ke-13 Masehi telah mengalami keretakan yang saat ini masih dapat terlihat. Bangunan masjid ditopang dengan ribuan tiang-tiang (kolom) yang beronamen Arab (muslim) dan ditutup dengan kubah-kubah yang menyebabkan masjid ini tidak memerlukan sound system.

Bagian dalam masjid penuh dengan ukiran-ukiran motif Arab dilengkapi dengan khat (huruf Al Quran) yang sangat indah sehingga tidak kalah indahnya dengan arsitektur masjid Nabawi di Madinah. Tiang-tiang penopang bagian masjid ini terdiri dari batu-batu granit gunung yang mengkilat dan saling memantulkan cahaya sehingga dengan cahaya matahari yang sedikitpun cukup menerangi ruangan masjid.

Pada awal abad ke-13, bangsa Moor Spanyol yang muslim tidak dapat mengatasi serbuan bangsa Eropa yang datang dari Utara (non-muslim) maka Cordoba ditaklukkan, termasuk masjid ini ikut diduduki. Kemudian beberapa tiang (kolom) dihancurkan dan di dalam bangunan masjid didirikan kathedral yang diberi nama Cathedral Mezquita. Pada beberapa dinding masjid saat ini terlihat lambang-lambang non muslim. Sampai saat ini masih berdentang lonceng gereja tiap beberapa menit sekali.

Namun tidak terlihat para pelayan berjubah seperti pakaian suster pada agama Katolik. Bahkan terkesan tempat ini lebih banyak untuk kunjungan wisawatan daripada untuk berdoa dan sembahyang. Namun beberapa kegiatan misa ritual agama Katolik tiap hari dilakukan sehingga sampai sekarang fungsi masjid ini tidak ada lagi. Untuk masuk ke masjid yang sekarang berubah menjadi gereja Katolik ini Anda harus membayar 12 euro.

Kamis, 21 Februari 2013

“MEMBANGUN SDM UNGGUL MELALUI CYBER DAKWAH”

Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Jawa Barat Biro Komunikasi, Informasi dan Media (KIM) bekerjasama dengan Biro  Iptek, SDA dan Lingkungan Hidup menggelar kegiatan Workshop ICT (Information & Communication Technology) dengan tema Membangun SDM Unggul Melalui Cyber Dakwah yang diikuti oleh 60 peserta dari utusan DPD Kota/Kab seJawa Barat ditambah utusan dari pondok pesantren.
Acara dibuka langsung oleh Ketua Umum DPP LDII, Prof.KH. Abdullah Syam, M.Sc, berikut kutipan lengkapnya:

SAMBUTAN KETUA UMUM DPP LDII
PADA WORKSHOP ICT DPW LDII PROV. JAWA BARAT
“MEMBANGUN SDM UNGGUL MELALUI CYBER DAKWAH” 
  Bandung, 17 Februari 2013
Assalaamu ‘alaikum wa rohmatulloohi wabarokaatuhu, Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin Asyhadu an laa ilaaha illalloohu wa asyhadu anna Muhammada ‘abduhuu wa rosuuluhu Amma ba’du:
Kepada Yth. Para Tokoh Pemerintahan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Utusan Ormas Islam, Bapak Wanhatpus LDII, DPW LDII Jabar, DPD Kota se-Jabar, dan Panitia Penyelenggara, Bil khusus: seluruh peserta Workshop utusan dari seluruh DPD Kab/Kota se-Jabar,
Selaku Ketua Umum DPP LDII, saya menyambut gembira atas diselenggarakannya Workshop ICT DPW LDII Prov. Jabar, dengan tema “Membangun SDM Unggul Melalui Cyber Dakwah”, yang diikuti oleh utusan dari seluruh DPD Kab/Kota se-Jabar, 17 Februari 2013.

http://www.jabar.ldii.or.id/Hadlirin sekalian yang saya hormati,
Workshop ICT ini sangat penting, mengingat ICT, dalam hal ini terutama cyber internet, sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Saat ini anak-anak TK sudah mengenal smart-phone, BlackBerry, iPhone, bahkan iPad. Internet sudah menjadi
tempat untuk mencari informasi. Tidak hanya untuk pendidikan, tetapi untuk bermain.
Bermain gatrik, sondah, main bola dengan jeruk bali, congklak, benjang, dll, sudah tidak lagi dikenal. Anak-anak sekarang sudah bermain game komputer. Mereka balap mobil, balap motor, main golf, catur, kungfu, dll, semua memanfaatkan kemajuan ICT.
Taman bacaan atau perpustakaan anak-anak sudah hampir tidak dikenal. Saat ini segala
informasi, termasuk cerita dan komik, dapat diakses dengan memanfaatkan kemajuan ICT.
Ensiklopedia sudah tidak dicetak lagi. Penerbitan Kamus sudah semakin menghilang. Banyak surat-kabar bahkan majalah sudah tidak terbit lagi dalam edisi cetakan. Semua sudah berubah memanfaatkan media ICT.
Kita sebagai Lembaga Dakwah, tidak mungkin mengajak ummat untuk kembali ke zaman baheula. Kita harus menyesuaikan dengan kemajuan zaman. Jika tidak demikian, Lembaga Dakwah ini akan ditinggalkan ummat.
Dengan demikian, dalam hal ini tepat sekali sabda Rosulullah Shollalloohu ‘alaihi wa salaam:
WA KHOOTIBIN NAASA BI QODRI ‘UQULIHIM
Dan berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar fikiran mereka.

Hadlirin sekalian yang saya hormati,
Sebagai Lembaga Dakwah, ada 3 sasaran utama dari penyelenggaraan workshop ICT ini.
Pertama, pengenalan dan penguasaan ICT untuk kegiatan dakwah.
Dari workshop ini diharapkan segala fitur yang tersedia di ICT bisa dikenali dan bisa dikuasai. Saya berikan contoh, ada seorang mahasiswa bidang studi agama Islam yang beberapa saat lalu masih membayar orang untuk menterjemahkan karya tulisnya kedalam Bahasa Arab. Padahal dengan ICT, dalam hitungan detik penerjemahan kedalam puluhan bahasa, termasuk Bahasa Arab, dapat dilakukan dengan gratis. Itu satu contoh kecil saja. Ada banyak sekali fitur-fitur ICT yang perlu dikenal dan dikuasai untuk kegiatan dakwah.
Kedua, pemanfaatan ICT untuk peningkatan kinerja organisasi Lembaga Dakwah.
Dari workshop ini diharapkan kinerja organisasi Lembaga Dakwah kita semakin meningkat. Tidak ada lagi keterlambatan informasi, atau bahkan ada informasi yang tidak sampai. Saya beri contoh saat ini masih ada pengurus Lembaga Dakwah yang tidak mengetahui bahwa organisasi akan mengadakan kegiatan yang cukup besar, karena ia tidak terhubung, dan tidak berusaha menghubungkan diri dengan komunitas organisasi yang sudah terhubung dengan ICT. Dalam situasi esktrim dimana hal ini menimbulkan hambatan terhadapa kelancaran roda organisasi, tentu saja ini akan dosa-mendosakan, karena bisa dinilai suatu perbuatan yang “yashudduuna ‘an sabiilillaah – mencegah terhadap kelancaran sabilillaah”.

Ketiga, pemanfaatan ICT untuk peningkatan pelayanan dakwah terhadap ummat.
Dari workshop ini diharapkan Lembaga Dakwah bisa memberikan pelayanan dakwah kepada ummat sesuai dengan kemajuan zaman. Saya berikan ilustrasi bahwa saat ini dikenal jargon “Daripada bertanya kepada Kyai Fulan, lebih baik bertanya kepada Kyai Google”. Hal itu timbul karena ketika ummat bertanya kepada Kyai Fulan, diperlukan waktu yang lama untuk memperoleh jawabannya. Sementara jika “bertanya” kepada Kyai Google, jawaban atas pertanyaan apapun bisa diperoleh dalam hitungan detik.
Untuk mencari ayat Al-Quran, Kyai Fulan dengan menggunakan kitab Fathurrohman memerlukan beberapa waktu untuk menemukan ayat tsb. Saat ini, dengan kemajuan ICT, ayat dapat ditemukan dalam hitungan detik.
Satu hal yang juga penting dan mendesak adalah saya minta kepada para peserta workshop ICT se-Jabar ini untuk segera meramaikan dan mengisi internet dengan sebanyak-banyaknya berita-berita baik tentang kegiatan LDII di daerahnya masing-masing. Saat ini, hanya dengan cara ini maka berita-berita miring tentang LDII di dunia cyber bisa dilibas dan dikalahkan.
Demikian sambutan singkat saya. Selamat mengikuti workshop ICT. Semoga Allah memberikan keamanan, keselamatan, kelancaran dan kebarokahan.
Dan dengan mengucapkan BISMILLAHIRROHMAANIRROHIIM, Workshop ICT DPW LDII Prov. Jabar dengan ini saya nyatakan “D-I-B-U-K-A”.
Wassalaamu ‘alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh.

Rabu, 20 Februari 2013

Nadzar Abdul Muthalib

Abdul Muthalib bernadzar karena Allah Azza Wajalla ketika diperintah menggali sumur zam zam. jika telah selesai menggali sumur zam zam dengan sempurna, dan dia mempunyai sepuluh anak laki-laki maka dia akan menyembelih salah satunya karena Allah Azza Wajalla. maka Allah menambah kemulyaannya dan kemulyaan anaknya, maka dilahirkan untuknya sepuluh anak laki-laki dari enam istri yaitu : 1) Al Harits, 2) Abdullah, 3) Abu tholib, 4) Az Zubair, 5) Al Abbas, 6) Dhiror, 7) Abu Lahab, 8) Al Ghoidaq, 9) Hamzah, 10) Al Muqowwam, ketika sempurna anak laki-lakinya yang berjumlah sepuluh, dan agung kemulyaannya. dia menggali sumur zam zam dan telah sempurna baginya air minumnya maka dia mengundi anak-anaknya, siapa yang harus disembelih, maka keluarlah dalam undian itu kepada Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wasallam.

 
Lantas berdirilah Abdul Muthalib untuk menyembelih Abdullah, putra kesayangannya, dan berdiri pula paman-paman dari pihak ibunya dari Bani Makhzum, dan pembesar-pembesar Quraisy lainnya serta orang-orang yang berpikiran cemerlang di antara mereka. mereka berkata, ”Kamu jangan menyembelih putramu itu, karena jika kamu lakukan akan menjadi kebiasaan orang-orang Arab”, dan berdiri pula anak-anaknya bersama-sama orang Quraisy tentang itu. maka berkatalah orang-orang Quraisy kepada Abdul Muthalib, ”Sesungguhnya di tanah Hijaz ada seorang dukun yang mempunyai pengikut jin, maka bertanyalah kamu kepadanya, maka kamu harus tetap di atas urusanmu. jika dukun itu menyuruhmu untuk menyembelihnya, maka sembelihlah. Dan jika dukun itu memberi jalan keluar lainnya, maka terimalah.”

Berangkatlah mereka kepada dukun Hijaz untuk menanyakannya, dan berceritalah Abdul Muthalib tentang nadzarnya. Berkatalah si dukun, ”Pulanglah kalian pada hari ini sehingga datanglah padaku jin yang mengikuti aku, maka aku akan bertanya kepadanya.” Maka pulanglah mereka semuanya hingga hari esok. Kemudian mereka berpagi-pagian datang kepada si dukun, maka berkatalah dia, ”Ya, telah datang padaku kabarnya. Berapakah denda di antara kalian?”
Mereka menjawab, ”Sepuluh onta”

Berkatalah si dukun, ”Pulanglah ke negaramu dan berkurbanlah sepuluh onta, buatlah panah undi nasib di atas onta dan di atas temanmu (Abdullah). Maka jika yang keluar itu onta, maka sembelihlah onta itu. Dan jika yang keluar undiannya itu temanmu, maka tambahlah sepuluh onta lagi kemudian buatlah panah undi nasib atas keduanya. Sehingga ridho Tuhan kalian, jika yang keluar itu onta, maka sembelihlah onta-onta itu. Maka sungguh telah ridho Tuhan kalian dan selamat teman kalian”

Maka pulanglah orang-orang Quraisy ke Mekkah, lantas Abdul Muthalib mengundi atas Abdullah dan atas sepuluh onta, ternyata undiannya yang keluar adalah Abdullah. Orang-orang Quraisy pun berkata, ”Wahai Abdul Muthalib, tambahlah untuk Tuhanmu hingga ridho”. Maka tidak henti-hentinya ditambah sepuluh onta, tetapi undian yang keluar tetap Abdullah.Orang-orang Quraisy pun berkata, ”Tambahlah untuk Tuhanmu sampai Dia ridho”. maka Abdul Muthalib terus melakukannya sampai seratus onta. Maka keluarlah undian itu atas seratus onta.Berkata orang-orang Quraisy atas Abdul Muthalib, ”Sembelihlah! sesungguhnya Tuhanmu telah ridho.”

Dia berkata,”Kalau begitu aku tidak adil kepada tuhanku sampai keluar undian tiga kali”. Maka Abdul Muthalib mengundi lagi atas Abdullah dan atas seratus onta, maka tiap-tiap diulang, ternyata yang keluar adalah onta. Ketika undian tiga kali berturut-turut keluar seratus onta, maka Abdul Muthalib menyembelih onta-onta itu di dalam jurang-jurang, di lereng-lereng, dan di puncak-puncak gunung. Tidak dihalangi daripadanya manusia, burung dan binatang-binatang buas. Maka tertarik orang-orang desa di sekitar Mekkah untuk mengambil daging-daging diyat, dan binatang-binatang pun saling berebut sisa-sisa yang masih tertinggal, sedangkan Abdul Muthalib dan anak-anaknya tidak seorang pun yang ikut memakan onta-onta yang disembelihnya sebagai diyat, dan sejak saat itulah berlaku bahwa diyat itu seratus onta. Kemudian datang Islam menetapkan bahwa diyat adalah seratus onta.

Ketika Abdul Muthalib pulang menuju rumahnya, dia bertemu dengan Wahb bin Abdi Manaf bin Zuhroh bin Kilab yang sedang duduk di Masjidil Harom. Wahb adalah seorang bangsawan Quraisy yang paling mulia di kota Mekkah waktu itu. Maka (terjadilah kesepakatan) Wahb menikahkan putrinya yang bernama Aminah dengan Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah dari Rosulillah Sholallohu ‘alaihi Wasallam.

Di dalam riwayat lain secara ringkas diriwayatkan oleh Al Azroqi: Sehingga memungkinkan bagi Abdul Muthalib untuk menggali sumur zam zam dan sangat berat sakitnya (dalam mengerjakannya). Maka Abdul Muthalib bernadzar jika Allah memberi anak laki-laki kepadanya sepuluh orang, maka salah satunya akan disembelih. Kemudian Abdul Muthalib menikah dengan beberapa perempuan lantas dilahirkan baginya sepuluh anak laki-laki. Ketika diadakan undian maka keluarlah undiannya kepada Abdullah bin Abdul Muthalib, anak yang paling disayanginya. Maka berdoalah dia,”Ya Allah, apakah dia yang lebih Engkau senangi ataukah seratus onta?”. Kemudian Abdul Muthalib mengundi lagi antara Abdullah dan seratus onta, maka keluarlah undian atas seratus onta. Oleh sebab itu, maka Abdul Muthalib menyembelih seratus onta sebagai diyat.

Demikianlah apa yang Allah kehendaki pasti terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki Allah tidaklah akan terjadi. Allah Ta’ala telah memelihara ayah Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wasallam dari penyembelihan dan ditebus dengan seratus onta. Supaya menjadi kenyataan kehendak Allah yang akan menjadikan Abdullah bin Abdul Muthalib menjadi perantara lahirnya seorang Nabi yang mulia yaitu Nabi Muhammad Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wasallam, yang menjadi penghulu dunia dan menjadi rohmat bagi segenap alam.