Di kota besar semisal Jakarta, motor terbilang penolong untuk para
pekerja kantor. Dengan tubuh ramping, lincah, irit, dengan biaya
perawatan murah membuat motor kian popular. Motor membuat pekerja gesit
menerobos kemacetan.
Namun dari sisi keselamatan, motor dikenali kurang aman dibanding
mobil. Namun para produsen telah merancang sedemikian rupa untuk
melindungi pengendara dari kecelakaan. Salah satunya adalah spion sepeda
motor yang di pasang di sebelah kanan dan kiri. Spion digunakan untuk
melihat sisi kanan atau sisi kiri yang tidak terlihat secara langsung
oleh mata pengendara. Dengan spion, pengendara tidak perlu menoleh ke
belakang untuk melihat saat berbelok atau menyalip kendaraan yang ada di
depannya.
Untuk menunjang keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya, sebagai
warga negara yang baik, warga LDII harus memperhatikan kelengkapan dalam
berkendara, semisal SIM, STNK, helm standar SNI, dan kondisi sepeda
motor yang baik, serta tentu saja spion.
Akan tetapi, masih ada beberapa pengendara yang tidak menghiraukan
tentang kelengkapan bermotor. Terkadang justru spion tidak di pasang
salah satu atau dua-duanya tidak di pasang. Hal ini pernah dirasakan
manfaatnya oleh salah satu warga LDII Sidoarjo yang mengambil hikmah
dengan adanya kelengkapan bermotor.
“Saat itu, saya pulang kuliah mengendarai sepeda motor di malam hari.
Seperti biasa, saya melewati jalan utama Krian-Surabaya. Pada waktu
itu, saya melihat di sisi kiri saya ada truk yang keluar dari SPBU. Dan
secara tiba-tiba, pandangan saya terarah ke spion sebelah kanan. Dan
saya melihat ada truk besar yang melaju cukup kencang dari arah
belakang. Saya menepi ke sisi kiri jalan. Seandainya saya tidak segera
menepi, mungkin saya sudah ditabrak oleh truk tersebut, karena truk
tersebut juga membelokkan arah lajunya ke sebelah kiri untuk menghindari
truk yang keluar dari SPBU tadi,” kata Budi, salah satu warga LDII
Sidoarjo sekaligus Mahasiswa Politeknik Surabaya.
Menjaga keselamatan diri dalam berkendara adalah sebuah kewajiban.
Sebagai masyarakat yang taat kepada peraturan pemerintah, akan sangat
membantu usaha pemerintah dalam menekan angka kecelakaan setiap
tahunnya. Dengan menghilangkan salah satu bagian dari kelengkapan sepeda
motor, itu seperti halnya meghilangkan salah satu pelindung dari diri
kita ketika berkendara.
Masih banyak masyarakat yang mengedepankan style dalam berkendara,
tapi tidak mempertimbangkan fungsi keselamatan diri saat berkendara. Dan
hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu
lintas. Ketika keluar rumah untuk beraktifitas dengan berkendara, awali
dengan berdoa dan cek kelengkapan berkendara. Dan ingatlah, keluarga
selalu menunggu kita untuk kembali pulang dengan selamat (Bambang Setyabudi/Foto: mesin45ku.blogspot.com/SIDUTA/LINES)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar